Hamasah di Jalan Da'wah
Perjalanan dakwah masih panjang. Salah satu faktor yang membuat kita dapat bertahan dan terus eksis di jalan dakwah adalah adanya hamasah (semangat) dan iradah (kehendak) kuat yang tertanam dalam jiwa kita.
Jama'ah Penuh Berkah
Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.
Bekerja Untuk Indonesia
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)
Inilah Jalan Kami
Katakanlah: "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (12:108)
Biduk Kebersamaan
Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Adakah di antara kita yang tersayat atau terluka ? Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti.
Sabtu, 26 Mei 2018
Imam Masjid di New York ke PBNU, Ini Kesan dan Ajakannya
Senin, 14 Mei 2018
PBNU: Negara Indonesia Sesuai dengan Ajaran Islam
Ketua PBNU H Marsudi Syuhud menyalahkan tindakan terorisme yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku jihad atas nama agama dan menganggap bahwa negara Indonesia adalah kafir dan toghut.
Menurutnya, negara Indonesia sudah sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai agama Islam. Indonesia didirikan hasil ijtihad para pendiri bangsa dan para kiai dengan mengikuti cara Nabi Muhammad yang mendirikan negara madinah.
“Di Negara Madinah ini seluruh agama dijamin. Itu zaman Rasulullah mendirikan Negara Madinah. Ada agama Islam, ada Nasrani ada agama Yahudi, ada agama Majusi, itu di Negara Madinah yang Rasulullah dirikan,” kata Marsudi di sela-sela konferensi pers yang dilakukan oleh tokoh lintas agama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (13/5), menanggapi peristiwa pengeboman di tiga gereja di Surabaya.
Atas dasar kesepakatan para pendiri bangsa dan para kiai, maka siapapun tidak boleh menganggap bahwa Indonesia negara kafir atau toghut.
Marsudi mengakui bahwa negara Indonesia mempunyai banyak kekurangan, namun bukan berarti membenarkan tindakan radikalisme dan terorisme. Apalagi sampai membunuh orang yang tidak berdosa. Seseorang yang membunuh orang lain yang tidak berdosa atau membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan ia membunuh semua manusia sebagaimana yang tertera pada QS Al-Maidah:32.
Bahkan, lanjut pria yang juga Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Jakarta itu, agama Islam menganjurkan agar siapapun melakukan perbuatan yang baik kepada semua makhluk tanpa melihat latar belakang agama yang dianutnya.
“Memperbaiki dan membuat bagaimana kita hidup rukun itulah ajaran agama yang sesungguhnya,” jelasnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin / NU Online ).
Sabtu, 12 Mei 2018
Ini Deklarasi Ulama Indonesia, Pakistan, dan Afghanistan di Bogor
1. Islam adalah agama damai, toleran, dan moderat. Kata Islam sendiri berasal dari kata salam yang berarti perdamaian dan keselamatan. Para penganut Islam sejati terikat untuk terus menunjukkan rasa belas kasihan dan saling menyayangi.
2. Pesan utama Islam bermuara pada prinsip perdamaian, belas kasih, dan kasih sayang. Oleh sebab itu, kami mendukung deklarasi Pakistan-Afghanistan dan berbagai inisiatif perdamaian yang dilakukan oleh para ulama dunia Islam yang mendorong perdamaian, persaudaran Islam, dan penolakan pada kekerasan dan terorisme.
3. Perdamaian adalah perintah Allah dan kaum muslimin memiliki kewajiban untuk mengikuti perintah ini dalam hidupnya, dalam lisan dan jiwanya. Oleh sebab itu, semua konflik dan pertentangan antara kaum muslim harus diselesaikan sesuai dengan kaidah Quran dan Sunnah. Kami para ulama dalam hal ini mengapresiasi dan mendukung tawaran pemerintah Republik Islam Afghanistan, sebagaimana diumumkan oleh Presiden Ashraf Ghani pada saat Kabul Peace Process Februari 2018, untuk perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan. Kami juga mengapresiasi negara-negara kawasan, dunia Islam, dan komunitas internasional atas dukungan penuhnya bagi proses perdamaian di Afghanistan.
4. Kami mencatat mengenai situasi kondusif di Afghanistan dan menyerukan semua pihak untuk ikut serta dalam pembicaraan langsung perdamaian sesuai dengan pembahasan damai yang termaktub dalam Al Quran, yaitu musyawarah, dan sebagaimana juga diisyaratkan dalam Al Quran Surat As-Syura ayat 38 yaitu bahwa musyawarah adalah ciri-ciri kaum beriman.
5. Sebagai pewaris Rasulullah dan selaku pemegang otoritas dalam menerjemahkan Al Quran dan hadits, ulama memainkan peran penting dalam komunitas muslim untuk menegakkan nilai-nilai syariat Islam, warisan sebenarnya dari Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin. Ulama dalam hal ini mengemban amanah yang besar di pundaknya untuk melestarikan prinsip moral yang tinggi dan mempromosikan ukhuwah islamiyahdan ukhuwah insaniyah.
6. Para ulama sebagai pewaris nabi, warasatul anbiya, memiliki kewajiban untuk terus mempromosikan nilai-nilai universal Islam yaitu perdamaian, toleransi, keadilan sosial, dan moderat. Selain juga mendorong diakusisinya prinsip-prinsip ini sebagai tolak ukur dan kaidah penuntun.
7. Para ulama dan umat Islam, khususnya seperti di Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan dengan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh negara-negara Islam dapat memainkan peranan aktif dalam mempromosikan perdamaian dan solidaritas di dunia Islam, secara khusus di Afghanistan.
8. Ulama memberikan petunjuk dan ceramah yang sesuai dengan Kitab Suci Al Quran dan contoh yang diteladani dari Nabi Muhammad SAW, di mana beliau selalu menekankan sikap wasathiyah dalam hidup, sebagai jalan yang benar bagi umat Islam.
9. Ulama meyakinkan kembali bahwa kekerasan dan terorisme tidak bisa dan tidak boleh diasosiasikan dengan agama, kewarganegaraan, peradaban, atau etnis manapun. Kekerasan ekstremisme dan terorisme dalam bentuk apapun termasuk terhadap warga sipil dan pelaku aksi bunuh diri bertentangan dengan prinsip Islam.
10. Sebagai satu keluarga besar umat, ulama mendukung proses perdamaian yang inklusif dan siap memberikan kontribusi secara konstruktif di dalam proses tersebut, sembari mencari berbagai cara dan upaya agar ada solusi yang mungkin bagi perdamaian di Afghanistan.
11. Dalam hal ini, kami mendukung peran penting ulama Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan dalam mempromosikan perdamaian, keharmonisan, dan persaudaraan sesama umat sesuai dengan ajaran Islam yang berbasiskan Al Quran dan Sunnah.
12. Ulama juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas dukungan yang tulus dalam menginisiasi kerja sama antar ulama di tiga negara ini dan di dunia Islam.
Kamis, 10 Mei 2018
Begini kemeriahan saat Gus Ipul dan Wali Band dalam satu panggung
MALANG-Ribuan warga Nahdliyin memadati Stadion Kahuripan di Desa Talok, Turen,Malang .
Mereka datang berbondong-bondong guna mengikuti acara bertajuk 'Doa Untuk
Keselamatan Bangsa' yang digelar PCNU Kabupaten Malang.
Sumber ; merdeka .com