ansorgenteng.blogspot.co.id

ansorgenteng.blogspot.co.id

Sabtu, 26 Mei 2018

Imam Masjid di New York ke PBNU, Ini Kesan dan Ajakannya

Jakarta, 
Imam Masjid al-Farah, sebuah masjid di New York, Amerika Serikat, Feisal Abdul Rauf bersilaturahim ke PBNU, Jakarta, Kamis (24/5). Ia ditemui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Keduanya membicarakan situasi terkini dan persoalan umat Islam di masing-masing negara.  

Menurut Feisal Abdul Rauf, kunjungan ini merupakan pertama kali dilakukannya. Ia mengaku terkesan dengan pertemuan tersebut. Suatu saat, ia ingin berkunjung lagi dengan sejumlah kerja sama dengan NU. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, umat Islam Amerika mengalami kesulitan setelah menara kembar dihancurkan. Itu yang pertama. Kedua, setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS. 

“Setelah Trump terpilih ada 6-7 negara Muslim yang dilarang masuk Amerika,” katanya.

http://picasion.com/Meski demikian, itu tak mengurangi semangat umat Islam Amerika untuk bersilaturahim dengan sesama umat Islam di negara lain, termasuk Indonesia.  

“Kita tidak hanya mengenal Muslim Amerika saja, tapi juga Indonesia,” lanjut pria kelahiran Mesir tahun 1948. 

Ia mengajak umat Islam, khususnya di Indonesia untuk berperan aktif dalam mengampanyekan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang bernuansa damai.(NU Online) 

Senin, 14 Mei 2018

PBNU: Negara Indonesia Sesuai dengan Ajaran Islam

Jakarta,
Ketua PBNU H Marsudi Syuhud menyalahkan tindakan terorisme yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku jihad atas nama agama dan menganggap bahwa negara Indonesia adalah kafir dan toghut.

Menurutnya, negara Indonesia sudah sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai agama Islam. Indonesia didirikan hasil ijtihad para pendiri bangsa dan para kiai dengan mengikuti cara Nabi Muhammad yang mendirikan negara madinah.

“Di Negara Madinah ini seluruh agama dijamin. Itu zaman Rasulullah mendirikan Negara Madinah. Ada agama Islam, ada Nasrani ada agama Yahudi, ada agama Majusi, itu di Negara Madinah yang Rasulullah dirikan,” kata Marsudi di sela-sela konferensi pers yang dilakukan oleh tokoh lintas agama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (13/5), menanggapi peristiwa pengeboman di tiga gereja di Surabaya. 

Atas dasar kesepakatan para pendiri bangsa dan para kiai, maka siapapun tidak boleh menganggap bahwa Indonesia negara kafir atau toghut

Marsudi mengakui bahwa negara Indonesia mempunyai banyak kekurangan, namun bukan berarti membenarkan tindakan radikalisme dan terorisme. Apalagi sampai membunuh orang yang tidak berdosa. Seseorang yang membunuh orang lain yang tidak berdosa atau membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan ia membunuh semua manusia sebagaimana yang tertera pada QS Al-Maidah:32.

Bahkan, lanjut pria yang juga Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Jakarta itu, agama Islam menganjurkan agar siapapun melakukan perbuatan yang baik kepada semua makhluk tanpa melihat latar belakang agama yang dianutnya.

“Memperbaiki dan membuat bagaimana kita hidup rukun itulah ajaran agama yang sesungguhnya,” jelasnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin / NU Online ).



http://picasion.com/

Sabtu, 12 Mei 2018

Ini Deklarasi Ulama Indonesia, Pakistan, dan Afghanistan di Bogor

Bogor, Ansorgenteng Online
Pertemuan ulama tiga negara yaitu Indonesia, Afghanistan menghasilkan Bogor Ulama Declaration for Peace. Deklarasi ini dibacakan oleh Qibla Ayaz (Pakistan), Quraish Shihab (Indonesia), dan Ataullah Lodin (Afghanistan).

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (11/5) sore sebagaimana diberitakan setkab.go.id. Pertemuan yang dihadiri oleh 19 ulama Afghanistan, 17 ulama Pakistan, dan 17 ulama Indonesia itu dibuka oleh Presiden Joko Widodo  pada pagi harinya. 

Berikut bunyi Bogor Ulama Declaration for Peace tersebut:

1Islam adalah agama damai, toleran, dan moderat. Kata Islam sendiri berasal dari kata salam yang berarti perdamaian dan keselamatan. Para penganut Islam sejati terikat untuk terus menunjukkan rasa belas kasihan dan saling menyayangi.
2. Pesan utama Islam bermuara pada prinsip perdamaian, belas kasih, dan kasih sayang. Oleh sebab itu, kami mendukung deklarasi Pakistan-Afghanistan dan berbagai inisiatif perdamaian yang dilakukan oleh para ulama dunia Islam yang mendorong perdamaian, persaudaran Islam, dan penolakan pada kekerasan dan terorisme.
3. Perdamaian adalah perintah Allah dan kaum muslimin memiliki kewajiban untuk mengikuti perintah ini dalam hidupnya, dalam lisan dan jiwanya. Oleh sebab itu, semua konflik dan pertentangan antara kaum muslim harus diselesaikan sesuai dengan kaidah Quran dan Sunnah. Kami para ulama dalam hal ini mengapresiasi dan mendukung tawaran pemerintah Republik Islam Afghanistan, sebagaimana diumumkan oleh Presiden Ashraf Ghani pada saat Kabul Peace Process Februari 2018, untuk perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan. Kami juga mengapresiasi negara-negara kawasan, dunia Islam, dan komunitas internasional atas dukungan penuhnya bagi proses perdamaian di Afghanistan.
4. Kami mencatat mengenai situasi kondusif di Afghanistan dan menyerukan semua pihak untuk ikut serta dalam pembicaraan langsung perdamaian sesuai dengan pembahasan damai yang termaktub dalam Al Quran, yaitu musyawarah, dan sebagaimana juga diisyaratkan dalam Al Quran Surat As-Syura ayat 38 yaitu bahwa musyawarah adalah ciri-ciri kaum beriman.
5. Sebagai pewaris Rasulullah dan selaku pemegang otoritas dalam menerjemahkan Al Quran dan hadits, ulama memainkan peran penting dalam komunitas muslim untuk menegakkan nilai-nilai syariat Islam, warisan sebenarnya dari Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin. Ulama dalam hal ini mengemban amanah yang besar di pundaknya untuk melestarikan prinsip moral yang tinggi dan mempromosikan ukhuwah islamiyahdan ukhuwah insaniyah.
6. Para ulama sebagai pewaris nabi, warasatul anbiya, memiliki kewajiban untuk terus mempromosikan nilai-nilai universal Islam yaitu perdamaian, toleransi, keadilan sosial, dan moderat. Selain juga mendorong diakusisinya prinsip-prinsip ini sebagai tolak ukur dan kaidah penuntun.
7. Para ulama dan umat Islam, khususnya seperti di Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan dengan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh negara-negara Islam dapat memainkan peranan aktif dalam  mempromosikan perdamaian dan solidaritas di dunia Islam, secara khusus di Afghanistan.
8. Ulama memberikan petunjuk dan ceramah yang sesuai dengan Kitab Suci Al Quran dan contoh yang diteladani dari Nabi Muhammad SAW, di mana beliau selalu menekankan sikap wasathiyah dalam hidup, sebagai jalan yang benar bagi umat Islam.
9. Ulama meyakinkan kembali bahwa kekerasan dan terorisme tidak bisa dan tidak boleh diasosiasikan dengan agama, kewarganegaraan, peradaban, atau etnis manapun. Kekerasan ekstremisme dan terorisme dalam bentuk apapun termasuk terhadap warga sipil dan pelaku aksi bunuh diri bertentangan dengan prinsip Islam.
10. Sebagai satu keluarga besar umat, ulama mendukung proses perdamaian yang inklusif dan siap memberikan kontribusi secara konstruktif di dalam proses tersebut, sembari mencari berbagai cara dan upaya agar ada solusi yang mungkin bagi perdamaian di Afghanistan.
11. Dalam hal ini, kami mendukung peran penting ulama Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan dalam mempromosikan perdamaian, keharmonisan, dan persaudaraan sesama umat sesuai dengan ajaran Islam yang berbasiskan Al Quran dan Sunnah.
12. Ulama juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas dukungan yang tulus dalam menginisiasi kerja sama antar ulama di tiga negara ini dan di dunia Islam.
http://picasion.com/
(gusno)


Kamis, 10 Mei 2018

Begini kemeriahan saat Gus Ipul dan Wali Band dalam satu panggung


MALANG-Ribuan warga Nahdliyin memadati Stadion Kahuripan di Desa Talok, Turen,Malang .


Mereka datang berbondong-bondong guna mengikuti acara bertajuk 'Doa Untuk


Keselamatan Bangsa' yang digelar PCNU Kabupaten Malang.



Calon gubernur Jawa Timur yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor, Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul hadir dalam acara tersebut.
Dalam orasinya, Gus Ipul mengatakan bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar di Tanah Air sudah banyak memberikan banyak kontribusi terhadap negara.
"Semoga NU di usianya yang semakin dewasa bisa semakin banyak melahirkan kader terbaik. Berkiprah di segala lini," ujar Gus Ipul, Minggu (6/5).
Gus Ipul melanjutkan, NU dalam sejarah sudah terbukti menjadi garda terdepan untuk melawan penjajah. "Seperti diketahui, santri menjadi garda terdepan dalam mengusir penjajah. Sedangkan keberadaan santri selama ini memang identik dengan NU," ungkapnya.
http://picasion.com/Acara tersebut berlangsung secara meriah. Apalagi grup Band Wali juga diundang dan sempat menggubah lagu dua lagu miliknya sebagai bentuk dukungan untuk Gus Ipul dan Mbak Puti di Pilgub Jatim. Dua lagu tersebut adalah 'Mari Sholawat' dan 'Dik'.
Nah mau tahu kemeriahan acara tersebut? Silakan menyaksikan:


Sumber ; merdeka .com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by AnsorGenteng Online